Pages

Sunday 11 March 2012

Being "...something"


Judul : Turning Thirty (Beranjak Tiga Puluh)
Pengarang : Mike Gayle
Penenerbit : Gramedia
Tahun : 2011


Judulnya saja galau, isinya lebih lebih lagi. Tapi yang menarik, buku ini mematahkan asusmsi saya bahwa galau adalah sifat yang feminin. Yes, tokoh utama Turning Thirty adalah seorang lelaki tulen, and he's also galau a lot.

Matt Beckford, 29 tahun, seorang lelaki asal Inggris, dari keluarga baik-baik, memiliki pekerjaan impian di New York, sudah sejak lama menanti ulang tahunnya yang ke-30. Lebih dari itu, Matt juga punya seorang kekasih yang sangat menarik, gadis Amerika berusia 20 tahun bernama Elaine Thomas. Hidup Matt lebih dari sempurna, sampai suatu hari..... Elaine selingkuh? Elaine meninggal tertabrak kereta? Elaine ternyata sudah punya anak dari lelaki lain? Bukan, saudara-saudara. Ini bukan novel roman.
Kenyataannya adalah Matt setuju untuk putus dengan Elaine karena sudah tidak saling mencintai (lagi). Anehnya, prosesi 'putus' mereka tidak disertai deraian air mata dan ucapan perpisahan yang tragis. Mereka justru tertawa terbahak-bahak.
Matt memutuskan untuk pergi dari New York dan mengambil tawaran pekerjaan di Australia. Sayangnya, pekerjaan itu baruakan dimulai dalam 3 bulan. Matt tidak punya pilihan selain kembali ke Inggris. Dan disinilah fase galau dimulai.

Apa yang bisa diharapkan dari seorang lelaki yang hampir 30 tahun, tidak bekerja (selama 3 bulan), dan (masih) tinggal di rumah orang tuanya?
Ini sungguh jauh dari yang dibayangkan Matt tentang usia 30. Usia yang matang, tidak lagi memikirkan soal pasangan hidup (baca=sudah punya kekasih tetap), pekerjaan yang baik, dan tentunya hidup secara madiri. Tentu saja yang membuat Matt sangat galau adalah saat ini, 81 hari menjelang ulang tahunnya yg ke-30, dia tidak memenuhi satu kriteria pun. Ditambah dengan sikap kedua orang tuanya yang berpura-pura 'terganggu' (agar anak lelaki mereka merasa tidak betah di rumah dan segera pergi untuk menjadi lelaki sejati yang mandiri). Di kampung halamannya ini, Matt juga kembali bertemu dengan sahabat-sahabat lamanya, juga Ginnie, ttm yang sudah lama tidak ditemuinya. Kepulangannya ke Inggris kali ini benar-benar membuat Matt galau to the fullest, sekaligus belajar banyak hal dari hidup yang tidak selalu berjalan sesuai kehendak manusia yang menjalaninya.

Sebenarnya basi, tapi hidup memang tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita mau, bukan? Buku ini juga menyadarkan saya bahwa not only the twentysomething phase that would make me galau a lot, but also thirtysomething, fourtysomething dan something-something seterusnya.
Kesimpulannya, galau belum akan pergi dari hidup kita saudara-saudari yang budiman.
Syuper sekali, bukan?

Walaupun Turning Thirty bukan jenis cerita favorit saya, tapi buku ini cukup menghibur, apalagi saat sedang galau menunggu tempe goreng dan cah bayam yang tidak kunjung datang (pada sebuah senja di warung Pak Bayam).
Happy reading! :D

PS: Thanks to mbak Rise, 'the girl next door', for letting me read another galau book from your galau bookshelf :p

Sunday 11 March 2012

Being "...something"


Judul : Turning Thirty (Beranjak Tiga Puluh)
Pengarang : Mike Gayle
Penenerbit : Gramedia
Tahun : 2011


Judulnya saja galau, isinya lebih lebih lagi. Tapi yang menarik, buku ini mematahkan asusmsi saya bahwa galau adalah sifat yang feminin. Yes, tokoh utama Turning Thirty adalah seorang lelaki tulen, and he's also galau a lot.

Matt Beckford, 29 tahun, seorang lelaki asal Inggris, dari keluarga baik-baik, memiliki pekerjaan impian di New York, sudah sejak lama menanti ulang tahunnya yang ke-30. Lebih dari itu, Matt juga punya seorang kekasih yang sangat menarik, gadis Amerika berusia 20 tahun bernama Elaine Thomas. Hidup Matt lebih dari sempurna, sampai suatu hari..... Elaine selingkuh? Elaine meninggal tertabrak kereta? Elaine ternyata sudah punya anak dari lelaki lain? Bukan, saudara-saudara. Ini bukan novel roman.
Kenyataannya adalah Matt setuju untuk putus dengan Elaine karena sudah tidak saling mencintai (lagi). Anehnya, prosesi 'putus' mereka tidak disertai deraian air mata dan ucapan perpisahan yang tragis. Mereka justru tertawa terbahak-bahak.
Matt memutuskan untuk pergi dari New York dan mengambil tawaran pekerjaan di Australia. Sayangnya, pekerjaan itu baruakan dimulai dalam 3 bulan. Matt tidak punya pilihan selain kembali ke Inggris. Dan disinilah fase galau dimulai.

Apa yang bisa diharapkan dari seorang lelaki yang hampir 30 tahun, tidak bekerja (selama 3 bulan), dan (masih) tinggal di rumah orang tuanya?
Ini sungguh jauh dari yang dibayangkan Matt tentang usia 30. Usia yang matang, tidak lagi memikirkan soal pasangan hidup (baca=sudah punya kekasih tetap), pekerjaan yang baik, dan tentunya hidup secara madiri. Tentu saja yang membuat Matt sangat galau adalah saat ini, 81 hari menjelang ulang tahunnya yg ke-30, dia tidak memenuhi satu kriteria pun. Ditambah dengan sikap kedua orang tuanya yang berpura-pura 'terganggu' (agar anak lelaki mereka merasa tidak betah di rumah dan segera pergi untuk menjadi lelaki sejati yang mandiri). Di kampung halamannya ini, Matt juga kembali bertemu dengan sahabat-sahabat lamanya, juga Ginnie, ttm yang sudah lama tidak ditemuinya. Kepulangannya ke Inggris kali ini benar-benar membuat Matt galau to the fullest, sekaligus belajar banyak hal dari hidup yang tidak selalu berjalan sesuai kehendak manusia yang menjalaninya.

Sebenarnya basi, tapi hidup memang tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita mau, bukan? Buku ini juga menyadarkan saya bahwa not only the twentysomething phase that would make me galau a lot, but also thirtysomething, fourtysomething dan something-something seterusnya.
Kesimpulannya, galau belum akan pergi dari hidup kita saudara-saudari yang budiman.
Syuper sekali, bukan?

Walaupun Turning Thirty bukan jenis cerita favorit saya, tapi buku ini cukup menghibur, apalagi saat sedang galau menunggu tempe goreng dan cah bayam yang tidak kunjung datang (pada sebuah senja di warung Pak Bayam).
Happy reading! :D

PS: Thanks to mbak Rise, 'the girl next door', for letting me read another galau book from your galau bookshelf :p